You may have to register before you can download all our books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
This remarkable book brings to an English-speaking audience detailed scholarship originally conceived and written in the Malay language and with a Malay perspective. It examines the nature of monarchy in the Malay world, which includes present-day Malaysia and Indonesia, before and during the onset of Western colonialism when the Malay world was ruled by a large number of separate Muslim sultanates. It highlights that monarchs were the highest authority in the social, political, legal and economic system, rather than the government of a clearly defined territory; the notion of Dewaraja (god-king) and what a model monarch’s attributes should be; and how the monarch’s role related to Islam...
This book explores Muslim communities in Southeast Asia and the integration of Islamic culture with the diverse ethnic cultures of the region, offering a look at the practice of cultural and religious coexistence in various realms. The volume traces the origins and processes of adoption, transmission, and adaptation of Islam by diverse ethnic communities such as the Malay, Acehnese, Javanese, Sundanese, the Bugis, Batak, Betawi, and Madurese communities, among others. It examines the integration of Islam within local politics, cultural networks, law, rituals, education, art, and architecture, which engendered unique regional Muslim identities. Additionally, the book illuminates distinctive e...
This groundbreaking work studies the Arabic literary culture of early modern Southeast Asia on the basis of largely unstudied and unknown manuscripts. It offers new perspectives on intellectual interactions between the Middle East and Southeast Asia, the development of Islam and especially Sufism in the region, the relationship between the Arabic and Malay literary traditions, and the manuscript culture of the Indian Ocean world. It brings to light a large number of hitherto unknown texts produced at or for the courts of Southeast Asia, and examines the role of royal patronage in supporting Arabic literary production in Southeast Asia.
Syaykh ‘Abd al-Samad al-Jawī al-Falimbānī sosok ulama ternama. Dedikasinya dalam pengembangan keislaman Melayu tidak hanya alim dalam kesufian dan ketarekatan, tetapi mumpuni dalam ilmu usul fikih, fikih, ilmu falak, ilmu al-Quran dan lain-lain. Indikator ini dapat dijumpai ketika membaca sejumlah karyanya dimana pokok bahasan terjadi secara tali-temali satu sama lain. Pada masanya sosok al-Falimbānī berhasil memperkenalkan ilmu keislaman melalui pendekatan tarekat pada masyarakat Palembang. Padahal, waktu itu wilayah tersebut masih dalam pengaruh Sriwijaya dan Kesultanan. Di tengah dua peradaban itulah buku ini akan menerangkan kembali sejarah dan kiprah pengarang kitab Hidayat al-Salikīn dan Sayr al-Salikin yang tersohor di ranah Melayu itu. []
Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan manusia mengajarkan mereka dengan tenang memberikan wawasan dan penalaran untuk membaca ayat-ayatnya yang tersurat dan yang tersirat. Selawat dan salam kepada Baginda Rasulullah SAW yang menghantarkan manusia kepada alam keilmuan dengan cakrawala berpikir beragam agar dapat menimbang dan merasa antara kebutuhan dan keinginan. Akhirnya, tidak ada amal perbuatan yang sia-sia. Salah satu pokok persoalan yang harus dibahas adalah bagaimana prinsip-prinsip kerja dalam konteks kekinian. Penilaian hidup manusia yang tidak lepas dari kerja dan budaya. Hal itu semakin mengharuskan mereka menghasilkan prinsip-prinsip yang dapat membantu agar menghasilkan k...
Al-Qur’an dan al-Hadits sumber utama hukum Islam untuk sepanjang zaman dan tempat. Dalam tatanan praktis hukum Islam sering terjadi penyesuaian dengan budaya. Di mana hukum harus berjalan tanpa meninggalkan nilai-nilai dasar syari’at. Kondisi ini membuat lembaga ijtihad ikut berperan memberikan solusi pemahaman lewat tafsiran teks syari’at. Dari sini muncul dinamika hukum Islam yang berbeda sepanjang sejarah pertumbuhan mazhab fiqh. Keragaman itu boleh terjadi akibat perbedaan tempat tinggal mujtahid itu sendiri. Shaykh ‘Abdurrauf as-Singkily sebagai salah satu yang ditarik contoh. Dia bermazhab Asy-Syafi’i yang berbeda sudut pandang dengan mazhab asy-Syafi’i. Dalam magnum opusnya, “Miratuth Thullab” ia mengiyakan perempuan sebagai hakim dan kepala negara. Buku yang ada di tangan pembaca saat ini diangkat dari tesis (S2) penulis. Di dalamnya membahas secara jelas dan tuntas argumentasi akademis dan situasi sosial yang memengaruhi argumentasi akademis dan situasi sosial yang memengaruhi corak pemikiran hukum Islam Shaykh ‘Abdurrauf as-Singkily, selamat membaca semoga berguna.
Buku ini pada dasarnya membahas beberapa bahasan penting dalam kajian Islam dan perkembangan institusi pendidikan Islam di Aceh, terutama berkaitan dengan aqidah islamiyah mustaqimah, aliran ahlusunnah waljamaah, zakat, Baitul Mal, busana muslim/muslimah, rukyah, dan prospek dayah di Aceh. Kajian-kajian ini pernah dibahas oleh beberapa ulama Aceh, yaitu Prof. Dr. Abuya H. Muhibbuddin Waly al-Khalidy, Prof. Dr. H. Muslim Ibrahim, Prof. Dr. H. Al-Yasal Abubakar, Teungku H. M. Daud Zamzami, Drs. Teungku H. Ismail Yacob, Teungku H. Nuruzzahri Samalanga, Teungku H. Abdullah Ibrahim Tanjong Bungong dan Teungku H. Amrullah.
Karya ini merupakan hasil amatan penulis ketika melakukan perjalanan ke berbagai wilayah semasa di Aceh, Nusantara, Arabia maupun Eropah. Keragaman materi yang disajikan menandakan penulis seorang pemerhati sosial budaya. Sejumlah kritikan sosial, kisah-kisah hikmah yang bernuansa agamis diterangkan dengan memakai bahasa tubuh, sederhana, santai dan sarat nilai filosofis di dalamnya. Selain berguna dalam pembentukan karakter kepribadian bangsa, buku ini bernilai dalam penguatan nilai-nilai sosial masyarakat terutama di Aceh. Karena hampir di setiap ulasan yang disampaikan penulis senantiasa menghubungkan kondisi sosial yang pernah diamatinya dengan kondisi sosial masyarakat di tanah air atau masyarakat Aceh. Dari itu, di setiap masukan dan kritikan yang disampaikan tampaknya penulis sosok pribadi yang sangat mencintai Tanah Air, Aceh dalam keragaman budayanya.
Kehadiran buku ini dianggap penting, mengingat Aceh dengan kewenangan yang luas melaksanakan syariat Islam memerlukan informasi dan pengetahuan yang mendalam, terutama mengenai dinamika, pergumulan pemikiran dan penafsiran terhadap hukum syariah Islam itu sendiri. Materi yang terkandung dalam buku ini menerangkan tentang paradigma baru seputar hukum syariat yang mendapat perhatian publik. Oleh karena itu, buku ini diharapkan mampu memberikan wawasan dan pandangan yang agak komprehensif dalam pelaksanaan syariat Islam di Aceh. Mudahmudahan bermanfaat bagi para akdemisi, praktisi dan masyarakat yang menaruh perhatian terhadap penerapan hukum syariah di Aceh.
Fokus kajian buku ini adalah pemikiran politik yang mengacu pada pemikiran politik dalam perspektif Islam dan hubungan negara dengan agama dalam kaitannya dengan penyelenggaraan pemerintahan. Secara historis, persoalan politik selalu menarik untuk diperbincangkan, apalagi dikaitkan dengan perspektif Islam. Wacana negara dan agama (Islam) terus saja bergulir seiring dengan perkembangan zaman. Tanpa kecuali, di Indonesia, negeri yang berasaskan Pancasila, polemik tentang hubungan negara dengan Islam selalu saja mencuat ke permukaan. Sejak masa awal kemerdekaan, bahkan sebelumnya, perdebatan mengenai hubungan negara dengan agama tetap menjadi topik yang hangat dan diskusi pun menjadi alot dalam...