You may have to register before you can download all our books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
A study that discusses the construction of gender and Islamic identities in literary writing by four prominent Indonesian Muslim women writers: Titis Basino P I, Ratna Indraswari Ibrahim, Abidah El Kalieqy and Helvy Tiana Rosa.
International Seminar on Social Science, Humanities and Education (ISSHE) is motivated by efforts to increase the quality of research and respond to the development of studies related to social science, humanities and education fields. This seminar aims: (1) to bring together all scientists, researchers, practitioners, and lecturers, (2) to share and discuss theoretical and practical knowledge about social science, humanities and education fields. The conference was held virtually by using Zoom on November, 25th 2020. The host of the conference was the Faculty of Cultural Sciences of Universitas Haluoleo, Kendari, Indonesia in collaboration with Graduate Program of Linguistics Universitas Wa...
This is an open access book. The COVID-19 pandemic in the last two years has influenced how educational system works. Online learning became the primal policy taken by all institutions in the world to lower the risk of the virus spread. Despite the drawbacks of the online learning, teachers and students were accustomed with the distant learning through web meetings, Learning Management Systems (LMS) and other online learning platforms. In that time, topics under digital learning and education 5.0 were the main stakes in academic disseminations. This year some institutions start to conduct their teaching and learning process classically as before the pandemic, others are still continuing onli...
Perempuan, gender, dan Islam akan senantiasa menjadi arena yang diperdebatkan karena lokus mereka dalam relasi dengan Islam cenderung problematik, terutama ketika status mereka diwujudkan melalui pandangan- pandangan praktek Islam. Bermacam-macam interpretasi Islam telah mendefinisikan, melokalisir dan bahkan menjebak perempuan dalam kategori-kategori khusus yang pemanen. Amina Wadud dan perjuangannya untuk mendobrak hegemoni patriarkal fikih adalah sebuah contoh dari posisi problematik perempuan dalam Islam. Usahanya untuk menjadi seorang imam, dengan memimpin sholat Jumat di New York, memantik kontroversi yang kuat.1 Peristiwa di mana seorang perempuan memimpin sholat untuk kongregasi lela...
This 2-volume set within The SAGE Reference Series on Leadership tackles issues relevant to leadership in the realm of religion. It explores such themes as the contexts in which religious leaders move, leadership in communities of faith, leadership as taught in theological education and training, religious leadership impacting social change and social justice, and more. Topics are examined from multiple perspectives, traditions, and faiths. Features & Benefits: By focusing on key topics with 100 brief chapters, we provide students with more depth than typically found in encyclopedia entries but with less jargon or density than the typical journal article or research handbook chapter. Signed chapters are written in language and style that is broadly accessible. Each chapter is followed by a brief bibliography and further readings to guide students to sources for more in-depth exploration in their research journeys. A detailed index, cross-references between chapters, and an online version enhance accessibility for today's student audience.
RUANG PEREMPUAN DAN TULISAN adalah kolektif perempuan penulis yang membaca, meneliti, dan membicarakan kiprah para perempuan penulis Indonesia. Didirikan pada 2018 dengan seorang inisiator dan dua belas orang anggota (keterangan biografis bisa dilihat di bagian akhir buku), kolektif ini me- ngumpulkan informasi dan mengolah data mengenai kiprah dan karya perempu- an penulis Indonesia dalam bentuk kajian yang komprehensif dan ilmiah popu- ler, sehingga karya-karya tersebut lebih dikenal dan diapresiasi. Kolektif ini berharap dapat mendorong tumbuhnya para perempuan penulis dan peneliti muda Indonesia yang sadar akan pentingnya narasi perempuan yang berdaya demi terwujudnya sebuah ekosistem so...
Buku Interseksi Gender: Perspektif Multidimesional Terhadap Diri, Tubuh, dan Seksualitas dalam Kajian Sastra Perspektif dalam kajian gendertidaklah bersifat tunggal. Ada dinamika yang terus bergerak secara teoritis dalam merespon perkembangan teori-teori feminisme yang mengalami kemajuan pesat sejak tahun 1970-an. Memandang bahwa perempuan secara universal memiliki nasib yang homogen, seperti yang dijelaskan oleh Gerakan Feminisme Gelombang Kedua dianggap oleh para feminis, yang kebanyakan bukan feminis kulit putih, terlalu mengeneralisasi persoalan perempuan (Mohanty, 1984; Crenshaw, 1992; Collins, 1989). Ketiganya sepakat bahwa perempuan memiliki nasib yang tidak sama dalam batas-batas sejarah, sosial, politik maupun geografis. Perspektif gender dengan fokus pada intersectionality menjadi cara untuk mengkonseptulisasikan hubungan antara sistem-sistem opresi yang membangun identitas kita yang bersifat multipel dan juga lokasi sosial kita yang berada di dalam hierarki kekuasaan. Idenfitas gender tidak muncul begitu saja tetapi berada di dalam sebuah sistem kekuasaan yang di dalamnya ada legitimasi dan privilese dari kelompok-kelompok yang menjadi kultur dominan.
By offering perspectives from Indonesian female workers, this book discusses the contemporary progress of working-class feminism from the Global South. It presents a critical reading of the socio-political conditions that allow female workers to narrate their lives and work as precariat labor toiling under the forces of globalization. Its analysis centers on their writings which appear in the form of legal documents, personal accounts, essays, and short stories. Thus, the book shows how these women change their situation by challenging the political order and demanding gender justice with their fearless speech.
Di dalam karya-karya sastra yang ditulis para pengarang Indonesia, saya menemukan berbagai gambaran, tidak hanya tentang Indonesia, namun juga bayang-bayang mancanegara. Saya menemukan berbagai narasi tentang eksil dan diaspora, kenangan dan nostalgia, tradisi dan generasi pesisir, pergulatan budaya lokal dan global, budaya kuliner, degradasi lingkungan, kisah pengarang yang tengah mencari jati dirinya, eksotika alam Indonesia, negosiasi identitas, kuasa orang-orang barat dan orientalis khususnya, narasi-narasi romantika, serta pertalian masa lalu dan masa kini, serta berbagai tema lainnya. Di tengah proses menyusun kata, kalimat, paragraf, saya makin menyadari samudra sastra Indonesia dan dunia terasa begitu luas membentang, sementara saya merasa masih mengarungi bagian kecil dari samudra itu. Menuliskan pikiran-pikiran dalam buku ini bagi saya adalah ikhtiar melintasi, mengarungi, dan menyelami karya-karya sastra itu hingga menemukan berbagai ragam warna dan makna. Yusri Fajar