You may have to register before you can download all our books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
This book is a wide-ranging study of the varieties of gamelan music in contemporary Java seen from a regional perspective. While the focus of most studies of Javanese music has been limited to the court-derived music of Surakarta and Yogyakarta, Sutton goes beyond them to consider also gamelan music of Banyumas, Semarang and east Java as separate regional traditions with distinctive repertoires, styles and techniques of performance and conceptions about music. Sutton's description of these traditions, illustrated with numerous musical examples in Javanese cipher notation, is based on extensive field experience in these areas and is informed by the criteria that Javanese musicians judge to be most important in distinguishing them.
The integration of AI with software is an essential enabler for science and the new economy, creating new markets and opportunities for a more reliable, flexible and robust society. Current software methodologies, tools and techniques often fall short of expectations, however, and much software remains insufficiently robust and reliable for a constantly changing and evolving market. This book presents 54 papers delivered at the 20th edition of the International Conference on New Trends in Intelligent Software Methodology Tools, and Techniques (SoMeT_21), held in Cancun, Mexico, from 21–23 September 2021. The aim of the conference was to capture the essence of a new state-of-the-art in soft...
Cerita ini mengisahkan seorang pemuda bernama Handoko. Pemuda tersebut tamatan SMA yang telah lama jadi pengangguran. Ia telah berusaha mencari pekerjaan namun pekerjaan yang diminatinya tak dapat. Handoko tak dapat melanjutkan kuliah sampai keperguruan tinggi karena keadaan dirinya. Ia telah mencoba mencari pekerjaan dengan menyampaikan permohonan- permohonan keberbagai Perusahaan atau PT dan CV, namun semua hasilnya nihil belaka.
“Bisi teu nyaho, Batara Kala, atawa wayang, ngaruat téh ukur siloka pikeun urang. Cohagna mah ukur nyingsieunan urang sangkan Ialampahan ulah goréng. Mun urangna sadar mah, yén bebeneran téh pasti ngéléheun si salah, urang teu kudu disingsieunan deui ku Batara Kala. Urang sorangan nu baris jadi Batara Kala, nyéta ngabasmi sakur kagoréngan. Engké Gusti Alloh SWT ku anjeun nu baris ngahukum, hade-goréngna, bener-salahna!” [Pustaka Jaya, Dunia Pustaka Jaya]
Hidup kerap tak terduga. Tak jarang kesulitan menghadang membuat sebagian orang masygul. Meski demikian, ada sebagian orang yang tegar bagai batu karang menghadapi kesulitan hidupnya. Bahkan, masamasa sulit justru membuat mereka kian berpegang kuat pada Tuhan. Begitu pula jalan hidup yang dilalui sosok-sosok yang sukses, nyatanya tak senantiasa licin. Tak jarang untuk mencapai keberhasilan, mereka harus melintasi jalan terjal yang beronak duri. Pengalaman menghadapi kesulitan atau meraih keberhasilan inilah yang hendak dibagi oleh para narasumber dalam buku ini. Bagaimana mereka menggulati hidup sehingga segala kesulitan dapat teratasi dengan baik, bahkan sangat baik karena Tuhan senantiasa mendampingi pergumulan mereka. DI PINTU IMAN mengungkapkan kisah lima puluh narasumber dengan beragam pengalaman masing-masing. Pengalaman-pengalaman yang telah mereka lalui dengan iman yang teguh. Dari itu, kita bisa becermin, bahkan bukan tidak mungkin, meneladani hidup mereka.
Sarah Adam, seorang wartawan yang dedikasi terperangkap di tengah-tengah kemelut sindiket dadah antarabangsa. Sarah cuba untuk membersihkan namanya dan meloloskan diri daripada Salim, Interpol yang kerek!
Memang tak mudah untuk menjadi Juara, bahkan sebuah kegagalan bukan menjadi tanda bahwa kita harus berhenti, namun proses ini menjadi petunjuk penting agar kita harus terus berusaha dan berupaya semaksimal energi yang kita punya, agar dapat memberikan yang terbaik untuk semua. Sukses untuk FeLKA 2022
Assalamualaikum Syuhada, Semoga Syuhada sekeluarga sihat selalu. Saya pasti kedatangan surat yang tidak diundang ini tidak menyenangkan Syuhada. Tetapi saya perlu juga menulis surat ini bagi menyatakan apa yang telah tersirat dalam hati saya kebelakangan ini. Benar kata awak, Haikal adalah permata yang tidak ternilai dalam hidup saya. Di kesempatan yang ada ini, saya ingin mohon maaf daripada awak, Syuhada. Saya berhutang budi kepada awak. Jutaan terima kasih kerana menjaga Haikal dengan baik. Benar kata Haikal, awak seorang gadis yang sangat baik dan ikhlas. Semoga Allah membalas semua budi baik awak. Terima kasih.
description not available right now.