You may have to register before you can download all our books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
dan benar. Kopi Arabika merupakan andalan ekspor Bali. Potensi pengem-bangan lahan usahatani kopi Arabika di Bali belum dimanfaatkan secara maksimal. Disisi lain, produktivitas hasil kopi Arabika Bali masih rendah. Budidaya tanaman kopi arabika yang baik dan benar sangat diperlukan oleh para petani kopi agar dapat menghasilkan produk kopi dengan daya saing yang tinggi. Berkaitan dengan kebutuhan akan hal tersebut, maka pedoman tentang cara budidaya yang baik sangat diperlukan. Untuk itu maka disusunlah Standar Operasional Prosedur (SOP) Good Agriculture Practices/Gap On Arabica Coffee) Budidaya Kopi Arabika Yang Baik dan Benar.
Penerapan GHP dan GMP menjadi jaminan bagi konsumen, bahwa produk yang dipasarkan diperoleh dari hasil serangkaian proses yang efisien, produktif dan ramah lingkungan. Melalui pascapanen dan pengolahan yang baik dan benar akan dapat mengurangi kehilangan hasil, memperpanjang daya simpan, memperbaiki mutu komoditi serta mempertahankan aroma, citarasa dan meningkatkan keamanan produk kopi. Standar Operasional Prosedur (SOP) penanganan pascapanen dan pengolahan kopi, yang memberikan acuan secara teknis pada mengenai pascapanen dan pengolahan kopi yang baik dan benar untuk menghasilkan produk kopi dengan daya saing tinggi. Seiring dengan perkembangan zaman, diperlukan pedoman yang praktis tentang cara penanganan pascapanen dan pengolahan kopi. Berkaitan dengan kebutuhan akan hal tersebut, disusun Standar Operasional Prosedur (SOP) Penanganan Pascapanen Dan Pengolahan Kopi Secara Baik Dan Benar (Good Handling Practices/GHP) dan (Good Manufacturing Practices/ GMP)
Pemanfaatan dan pengolahan limbah kopi sampai saat ini masih sangat terbatas dilakukan, para produsen dan pengolah kopi masih lebih banyak berfokus pada biji kopi yang dihasilkan sedangkan limbah yang dihasilkan masih kurang diperhatikan. Berdasarkan kondisi ini maka sangat dibutuhkan peran perguruan tinggi dalam mengatasi permasalah limbah kopi melalui hilirisasi pengetahuan dan teknologi (iptek) untuk memanfaatkan dan mengolah limbah kopi itu menjadi produk bernilai ekonomis dan bermanfaatkan bagi masyarakat luas. Dengan dihasilkannya produk-produk inovatif dari pemanfaatan limbah kopi selain dapat memberikan tambahan pendapatan bagi produsen dan pengolah kopi juga dapat bermanfaat bagi masyarakat lain serta membantu mengurangi pencemaran linkungan akibat limbah kopi.
uk generasi yang akan datang melalui skema HPHD. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Repubuk Indonesia. Nomor:P,21/Menlhk-II/2015 tentang Penatausahaan Hasil Hutan Yang Berasal Dari Hutan Hak Jo Keputusan Gubernur Bali tanggal 30 Oktober 2015 Nomor 2017/03-L/HK/2015 yang menetapkan Desa Wanagiri melalui Lembaga Desa yang dapat melakukan pengelolaan dan pemanfaatan kawasan Hutan melalui HPHD seluas 250 Ha dalam waktu 15 Tahun. Tiap 2 (dua) tahun akan dilakukan evaluasi berkaitan dengan pelaksanaan rencana yang telah ditetapkan oleh Lembaga Desa yang disebut dengan BUMDes. Ini mengindikasikan bahwa BUMDes dalam pelaksanaan HPHD memerlukan model “Tata Kelola” yang baik yang dikenal dengan “Good Governance”
Salah satu produk dari skema penelitian adalah “Buku” yang berisi informasi tentang teknologi hasil-hasil penelitian yang secara praktis dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dalam meningkatkan keterampilannya untuk menjamin kualitas produk hasil-hasil pertanian berupa pangan. Dalam Instruksi Presiden No. 3 Tahun 2001, tentang Penerapan dan Pengembangan Teknologi Tepat Guna mengamanatkan kehadiran negara dalam pemberdayaan masyarakat guna mempercepat pembangunan perdesaan yang didukung oleh penerapan dan pengembangan teknologi tepat guna.
Minuman fungsional yang terbuat dari bahan alami akhirakhir ini banyak diminati dan menjadi trend karena berkontribusi bagi kesehatan. Inovasi produk pangan dan pergeseran pola konsumsi makanan yang mengakomodir berbagai senyawa bioaktif dengan asupan kalori minimal telah melahirkan banyak minuman baru. Salah satu produk yang potensial adalah minuman Aloe-buni yang terbuat dari aloe-gel (Aloe barbadensis Miller.) dan buah buni (Antidesma bunius) Lidah buaya sangat mudah tumbuh di Indonesia. Tanaman lidah buaya dikatakan sebagai tanaman fungsional karena semua bagiannya dapat dimanfaatkan sebagai produk pangan maupun non pangan (Sonawane et al., 2021). Pada pembuatan minuman bagian yang dimanfaatkan ialah gel dari lidah buaya. Berdasarkan berat basahnya, gel lidah buaya mengandung 99,5% air, 0,49% total padatan terlarut, 0,67% lemak, 0,043% karbohidrat, 0,038 protein. 4,594 IU vitamin A, dan 3,476 mg/100g vitamin C.
Penerapan GHP dan GMP menjadi jaminan bagi konsumen, bahwa produk yang dipasarkan diperoleh dari hasil serangkaian proses yang efisien, produktif dan ramah lingkungan. Melalui pascapanen dan pengolahan yang baik dan benar akan dapat mengurangi kehilangan hasil, memperpanjang daya simpan, memperbaiki mutu komoditi serta mempertahankan aroma, citarasa dan meningkatkan keamanan produk kopi. Standar Operasional Prosedur (SOP) penanganan pascapanen dan pengolahan kopi, yang memberikan acuan secara teknis pada mengenai pascapanen dan pengolahan kopi yang baik dan benar untuk menghasilkan produk kopi dengan daya saing tinggi. Seiring dengan perkembangan zaman, diperlukan pedoman yang praktis tentang cara penanganan pascapanen dan pengolahan kopi. Berkaitan dengan kebutuhan akan hal tersebut, disusun Standar Operasional Prosedur (SOP) Penanganan Pascapanen (Good Handling Practices/GHP) dan Pengolahan Kopi Secara Baik dan Benar (Good Manufacturing Practices/GMP)
Indonesia’s wealth of natural resources is being exploited at breakneck speed, and environmental awareness and knowledge among the populace is limited. This book examines how young people learn about the environment to see how education can help to develop environmental awareness and avert vast environmental destruction, not only in Indonesia, but also in the Global South more generally. Based on in-depth studies conducted in the cities of Yogyakarta and Surabaya, complemented with surveys of students in secondary schools, Environmental Education in Indonesia examines educational curricula, pedagogy and "green" activities to reveal what is currently being done in schools to educate childre...
Discourses of Southeast Asia presents the latest Southeast Asian research in Systemic Functional Linguistics (SFL). SFL provides a sophisticated social semiotic architecture for exploring meaning in languages and texts in the context of Southeast Asia. This edited volume examines the ideational, interpersonal and textual metafunctions in the domains of education, media, translation and language typology. It applies SFL in text analysis so as to be relevant to theory, research and professional practice. This book brings together 12 original chapters by both seasoned and emerging scholars. Their chapters study the ‘native’ languages of Southeast Asia: Indonesian, Malay, Tagalog, Thai and Vietnamese, and relatively newer languages in Southeast Asia: English and Mandarin. The chapters analyze a variety of texts, namely advertisements, classroom interactions, corporate reports, dramas, interviews, media reports, narratives, novels, textbooks and video clips. This volume captures the exciting and productive state of the art of SFL in Southeast Asia. It will be of particular interest to scholars trying to understand the application of SFL in this region.