You may have to register before you can download all our books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Udin Sjamsuddin, tokoh yang diulas dalam buku ini, merupakan salah satu figur Al Jam’iyatul Washliyah, salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia. Ia juga adalah salah satu figur penting Partai Masjumi asal Sumatera Utara. Ia termasuk tokoh lokal yang mampu berkiprah secara nasional dimana ia menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Al Washliyah (1959-1973), Ketua Umum Partai Masjumi di Sumatera Utara, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Fraksi Masjumi dan salah satu pendiri Partai Muslimin Indonesia (Parmusi). Ia juga mewariskan setidaknya enam buku dan beberapa artikel dan teks pidato sebagai pimpinan Al Washliyah. Ia juga sempat dipenjara karena dituduh terlibat dengan PRRI. Kehidupan, gerakan dan gagasan Udin Sjamsuddin menarik ditampilkan, karena sejauh ini belum ada buku yang secara khusus mengulas tokoh Masjumi yang pernah berpolemik dengan D.N. Aidit ini.
Buku antologi ini diberi judul Al Washliyah Studies: Catatan Menuju 1 Abad Al Jam’iyatul Washliyah. Sesuai dengan judulnya, buku ini diterbitkan dalam rangka menjelang 1 Abad Al Jam’iyatul Washliyah, tepatnya pada tanggal 30 Nopember 2021, Al Washliyah akan berulang tahun yang ke 91. Al Jam’iyatul Washliyah (Al Washliyah) merupakan organisasi Islam berskala nasional. Al Washliyah diresmikan di Medan, 30 Nopember 1930. Organisasi ini didirikan oleh Ismail Banda, Abdurrahman Sjihab, M. Arsjad Th. Lubis, Adnan Nur Lubis dan Yusuf Ahmad Lubis. Saat itu, Al Washliyah mendapat dukungan dua ulama besar asal kota Medan, yakni Syekh Muhammad Yunus dan Syekh Hasan Ma’sum. Al Washliyah sudah ba...
Melalui eksplorasi awal, individu dapat mengenali pentingnya prinsip-prinsip dasar hukum seperti keadilan, kepastian hukum, dan kemanfaatan hukum. Selain itu, eksplorasi ini juga menyoroti hubungan antara hukum dengan fenomena sosial, politik, ekonomi, dan budaya dalam masyarakat. Dengan demikian, pemahaman awal dalam ilmu hukum bukan hanya membekali individu dengan pengetahuan teknis, tetapi juga kesadaran akan fungsi hukum dalam mengatur kehidupan bersama dan membentuk tatanan sosial yang adil dan harmonis.
Buku berjudul Al Jam’iyatul Washliyah: Ulama, Politik dan Resiliensi ini merupakan kumpulan paper para narasumber Awsat Forum, sebuah mimbar akademik yang dikelola oleh Lembaga Kajian Strategis Al Washliyah (LKSA) Pengurus Besar (PB) Al Jam’iyatul Washliyah, plus paper yang ditulis oleh sejumlah kader Al Washliyah di Indonesia terutama dari Aceh, Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah. Bagian pertama buku ini memberikan gambaran tentang biografi, gerakan dan gagasan para ulama yang mendirikan Al Washliyah. Bagian keduanya menampilkan gerakan Al Washliyah di Indonesia terutama dalam bidang politik sejak era kolonial sampai masa reformasi. Bagian ketiga buku ini menampilkan pokok-pokok pikiran kader-kader Al Washliyah terkait kelemahan-kelemahan organisasi dan juga upaya-upaya yang mendesak dikerjakan untuk memajukan Al Washliyah
Dalam era globalisasi yang semakin pesat ini, perusahaan-perusahaan di seluruh dunia menghadapi tantangan dan peluang yang terus berkembang di pasar internasional. Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang manajemen pemasaran internasional menjadi sangat penting untuk keberhasilan suatu perusahaan dalam menghadapi persaingan global. Buku ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan tersebut, dengan memberikan panduan praktis dan teoritis yang dapat membantu pembaca dalam merumuskan dan menerapkan strategi pemasaran yang efektif di pasar global.
Buku Demi Sebuah Asa: Refleksi Tahun Ketiga Lembaga Kajian Strategis Al Washliyah merupakan buku yang mengulas perjalanan intelektual lembaga otonom Al Washliyah yang bernama Lembaga Kajian Strategis Al Washliyah, disingkat LKSA. Al Jam’iyatul Washliyah, biasa disebut Al Washliyah, merupakan organisasi Islam moderat yang telah berbuat bagi bangsa dan negara sejak era kolonial Belanda, diresmikan di Medan, 30 November 1930. Lembaga otonom ini secara khusus mengkaji ragam soal ekonomi, politik, sosial dan budaya yang dihadapi organisasi Al Washliyah, salah satu organisasi Islam terkemuka di Indonesia. LKSA merupakan salah satu lembaga yang dibentuk untuk melaksanakan tugas yang tidak menjadi...
Buku ini berjudul Wijhah, Khittah dan Shibghah Al Washliyah: Tiga Konsep Dasar Kealwashliyahan, dan adalah kajian ilmiah pertama tentang tiga konsep penting dalam organisai Al Washliyah. Buku ini menyajikan tiga konsep dasar materi Kealwashliyahan, yakni Wijhah, Khittah dan Shibghah Al Washliyah. Ketiga topik ini wajib diketahui, dipelajari, dikuasai dan diamalkan oleh seluruh anggota, kader dan pengurus Al Washliyah. Karenanya, ketiga materi ini selalu diajarkan kepada pelajar dan mahasiswa dalam mata pelajaran atau mata kuliah Kealwashliyahan di lembaga pendidikan Al Washliyah (sekolah, madrasah atau perguruan tinggi), demikian juga diajarkan kepada para peserta pengkaderan atau up grading yang diadakan oleh Al Washliyah, khususnya di arena pengkaderan Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (HIMMAH) dan Ikatan Pelajar Al Washliyah (IPA). Buku ini merupakan buku perdana yang mengulas Wijhah, Khittah dan Shibghah Al Washliyah. Selama ini, biasanya para pemateri dalam berbagai kegiatan pengkaderan hanya memberikan makalah yang dibagikan kepada para peserta. Tentunya, buku ini sangat bermanfaat bagi warga, simpatisan, anggota, kader dan pengurus Al Washliyah. Selamat membaca!
Buku ini diberi judul Jejak Sang Bintang. Mengapa sang bintang? Kata “bintang” dalam judul ini diambil dari ucapan Syekh ‘Abd al-Qâdir al-Mandilî, ulama asal Indonesia yang berkarir di Masjidilharam, yang dalam sebuah pertemuan di Medan pada awal abad ke-20 berkata: “Deli ini telah kejatuhan sebutir bintang yang gilang gemilang, akan tetapi penduduk belum mengetahuinya. Tambah lama bintang Zohra itu akan bertambah memancarkan sinarnya, dan mudah-mudahan dapatlah kerajaan Deli ini seorang pujangga Islam yang jarang didapati”. Syekh Muhammad Ya’kub sebagai tuan rumah pertemuan tersebut menanyakan makna kalimat tersebut kepada Syekh ‘Abd al-Qâdir al-Mandilî yang akhirnya menut...
Buku berjudul Ijtihad Politik Al Washliyah ini diterbitkan untuk dapat menjadi referensi bagi kaum Muslim pada umumnya serta para simpatisan, anggota, kader dan pengurus Al Washliyah di seluruh Indonesia mengenai ijtihad politik Al Washliyah selama ini. Buku ini juga sangat direkomendasikan sebagai salah satu referensi utama bagi para peneliti gerakan politik Islam di Indonesia. Penulis buku ini merupakan salah satu pakar studi Islam di Indonesia yang telah cukup lama menekuni kajian tentang organisasi Al Washliyah. Keberadaan buku ini menjadi penting mengingat keterbatasan informasi mengenai konsep dan gerakan politik Al Washliyah sebagai sebuah organisasi Islam non-politik apalagi melihat melimpahnya buku-buku mengenai gerakan politik Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. Buku-buku tentang gerakan politik kedua ormas Islam terbesar di Indonesia tersebut melimpah ruah, berbeda dengan literasi tentang politik Al Washliyah. Pembaca akan menemukan bahwa Al Washliyah merupakan organisasi Islam non-politik tetapi tidak abai dengan persoalan politik di Indonesia.