You may have to register before you can download all our books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Dingin menggigil telanjang di depan pintu hotel, ngilunya mengguncang pintu sekeras jati 1.000 angsa putih menghitung bangkai membiru yang mengapung liar di encer sup jamur tak ada teh pagi ini, tuan. TV muntah jutaan serapah, menendang nasib ke selokan sejarah anne, aku berteriak memanggilmu, tapi jejak sirna, tewas telanjang dilikat hitam kopi pagi Sajak Secangkir Kopi Pagi. [Bentang, Novel, Indonesia]
Biography of Sutan Sjahrir, first Indonesian prime minister.
Catatan Bawah Tanah adalah kumpulan sajak yang ditulis M. Fadjroel Rachman ketika mendekam di penjara Kebonwaru, Nusakambangan, Bakorstranasda Jawa Barat, dan Sukamiskin pada paruh terakhir 1980-an. Si penyair menghadirkan perasaan, harapan, hingga kemarahan terhadap kekuasaan melalui metafora dan imaji yang kadang tak terduga. Membaca sajak-sajak di dalam buku ini akan menggelorakan hati. Kita seakan merasakan dan mengalami peristiwa yang terjadi, seolah diingatkan atas kesewenangan rezim Orde Baru yang menindas hak asasi dan kemanusiaan. Aku tak tahu, aku tak tahu Cahaya Bulan pucat menerangi bumi sekarat, mengusap lembut terali besi dan wajahku Sebab si pencinta bayam, tomat dan sawi hanya mampu bertanya ke arah langit Bukankah langit telah menganugerahi orang- orang bijak dan berkuasa, martabat untuk menuangkan jutaan kata-kata di benak kita yang lelah. Walaupun kulit perutmu lengket dengan tulang perutmu Inilah hidup, inilah kepastian, kata mereka
Kekhawatiran bahwa krisis moneter yang melanda beberapa kawasan di Asia bakal menulari Indonesia, benar-benar menjadi kenyataan. Pertengahan 1997 harga rupiah melambung dan hanya da beberapa bulan saja krisis moneter ini telah berubah menjadi krisis multidimensi. Ketika pemerintah Soeharto jatuh, kelihatannya semua orang meyakini bahwa krisis bakal segera berakhir dan keadaan akan segera pulih membaik. Sementara negara-negara lain yang dilanda krisis telah pulih, yang terjadi di Indonesia justru sebaliknya, krisis multidimensi berkepanjangan hingga sekarang. Tampaknya Orde Baru meninggalkan penyakit sosial, politik, ekonomi yang begitu parah sehingga sulit menyembuhkan. Mengapa demikian? Buku ini mencoba mencari jawaban atas pertanyaa itu pada sejarah Orde Baru sendiri. Tampaknya ada kelemahan sistem yang dibangun oleh rezim ini yang tidak saja menyebabkan kejatuhan sejarahnya tetapi meninggalkan luka begitu dalam dan parah. Stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi masa Orde Baru yang mengesankan dapat diciptakan di bawah lindungan suatu sistem kekuasaan yang hegemonik, militeris, sentralistik dan KKN. Ketika sistem ini tidak dapat lagi ditegakan dan diterima.
Banyak problem muncul disebabkan faktor komunikasi. Komunikasi bagaikan sebilah pisau bermata dua, di satu sisi sangat dibutuhkan, namun di sisi lain menjadi mencemaskan. Di sinilah pentingnya memahami gejala komunikasi secara benar dan tepat agar komunikasi yang dijalankan menjadi maksimal sesuai yang direncanakan. Buku ini mencoba mengkaji fenomena komunikasi secara ilmiah dan menghubungkannya dengan komunikasi sebagai praktik. Dengan demikian, materinya dapat dipakai untuk melandasi kajian komunikasi yang dilakukan di perguruan tinggi, seperti mahasiswa dan dosen pada program studi Ilmu Komunikasi, Hubungan Masyarakat, Komunikasi Bisnis, Komunikasi Penyiaran Islam (KPI), Dakwah, Komunikasi Visual, dan juga untuk mereka yang sedang menulis tesis maupun disertasi di bidang Ilmu Komunikasi. Buku persembahan Prenada Media Group.
Through a diverse array of case studies from countries around the world, Popular Contention, Regime, and Transition places the Arab Spring uprisings in comparative perspective, demonstrating the similarities and parallels between contentious events in democratic and authoritarian-like regimes. By analyzing factors such as the set of initial conditions involved in the protest, prospects of contention, and forms of protest, the volume generates powerful insights into the impetus, dynamics, and consequences of contention in all contexts.
Melalui pendekatan strukturalisme genetik Pierre Bourdieu, buku ini berupaya membuat model kelas sosial baru serta mengidentifikasi empat kelas sosial dalam masyarakat Indonesia kontemporer pada konteks kesejarahan tertentu. Keempat kelas sosial yang berhasil diidentifikasi tersebut adalah kelas elite, kelas menengah profesional, kelas menengah tradisional, dan kelas marhaen. Temuan menunjukkan bahwa kelas elite dan kelas menengah profesional cenderung memproses informasi politik dengan cara yang berbedaÑlebih rasional dan reflektif. Sementara, kelas menengah tradisional dan marhaen cenderung mengandalkan adaptasi sosial tanpa banyak pertimbangan. Hal ini memengaruhi bagaimana mereka memben...
Fawer Sihite merupakan pemuda yang lahir di Pulau Burung, 16 Juli 1994. Saat ini sedang menempuh Pendidikan doktoral di bidang teologi dan telah menyelesaikan studi sarjana hukum pada tahun 2022, penulis pernah menjabat sebagai Ketua Bidang Hubungan Internasional Pengurus Pusat GMKI masa bakti 2020-2022. Fawer Full Fander Sihite's book "International Newbie " is a motivational account of the author's life journey. It will surely inspire readers especially young people to engage the contemporary global context with courage and hope. What is offered here is an authoritative and compelling discourse on international relations. Bishop Geevarghese Coorilos - Chairperson, World Student Christian F...