You may have to register before you can download all our books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Pasraman adalah lembaga pendidikan keagamaan Hindu khas Nusantara yang tidak dapat ditemukan dimanapun di dunia. Secara historis, keberadaan pasraman berasal dari kata “ashram” yang berarti asrama tempat tinggal pada guru dan murid-muridnya. Pasraman dengan sejarahnya yang begitu panjang telah semakin menyesuaikan dengan perkembangan kekinian dengan keberadaan regulasi-regulasi dari Kementerian Agama. Pascakeluarnya Peraturan Menteri Agama (PMA) Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Widyalaya sebagai dasar hukum lembaga pendidikan umum bercirikan agama pada awal 2024. Sebanyak 105 pasraman formal beralih bentuk menjadi widyalaya sesuai kebijakan Ditjen Bimas Hindu Kemenag RI. Namun demikian, keberadaan pasraman yang berpayung pada PMA Nomor 56 Tahun 2014 harus tetap eksis dan diperhatikan sebagai upaya mewujudkan lembaga pendidikan yang mampu melahirkan para ahli agama Hindu di Indonesia. Keberadaan pasraman harus tetap eksis dan hidup di tengah-tengah masyarakat sebagai tempat susastra Veda itu dipelajari dan dikumandangkan.
Adapun yang menjadi fokus dalam buku referensi ini adalah merupakan hasil penelitian yang berjudul “Transformasi Media Pembelajaran Sebagai Upaya Optimalisasi Perkuliahan Pada Mata Kuliah Inti Keilmuan Prodi Penerangan Agama Hindu Stah Negeri Mpu Kuturan Singaraja” penulis memilih topik ini guna mengetahui terkait trasformasi media pembelajaran yang dilaksanakan oleh dosen pengajar di prodi penerangan agama Hindu.
Pendidikan Agama merupakan salah satu Mata Kuliah Wajib Umum (MKWU). Direktorat Pendidikan Tinggi, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI dengan tupoksinya menerapkan kurikulum yang sesuai yaitu kurikulum yang mengandung empat unsur kompetensi pembelajaran berupa sikap, ilmu pengetahuan, pemberian keterampilan khusus dan keterampilan umum. Dengan penerapan ini diharapkan akan memberikan capaian pendidikan berupa learning outcome. Atas dasar tersebut, buku ajar pendidikan agama ini dibuat dengan tetap berperang teguh pada mekanisme dan unsur-unsur yang tertera pada kurikulum Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Secara konseptual, setiap jenjang kualifikasi dalam KKNI...
Tantangan bangsa mengenai eksistensi Pancasila pada jenjang pendidikan sangatlah urgen di tengah memudarnya pemahamanan dan pengamalan pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Harapannya nyata, pancasila harus selalu membumi pada bidang pendidikan utamanya pada pendidikan tinggi. Buku Ajar Pendidikan Pancasila ini selain tetap berpegang teguh pada KKNI, juga tetap mengaitkan berbagai pembahasan/materi dengan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Meskipun secara mekanisme, perguruan tinggi di bawah Kementerian Agama belum melaksanakan Kurikulum Merdeka Belajar. Secara sepintas, buku ajar ini tetap mengakomodir hal-hal yang bisa dimasukkan ke dalam buku ajar.
Bunga merupakan salah satu unsur penting dalam kehidupan keberagaman Hindu. Bunga bukan semata sebagai sarana persembahyangan, tetapi juga merupakan simbolisasi Tuhan atau Shang Hyang Widhi Wasa.Meskipun demikian, masih banyak kalangan umat Hindu di Indonesia, utamanya di Bali belum mengetahui secara pasti seperti apa filosofis bunga dan juga bunga mana yang baik dan benar digunakan dan yang mana yang hendaknya dihindari penggunaannya dalam setiap pelaksanaan yajňa atau persembahan suci. Oleh karena itu, buku sederhana ini hadir untuk memberikan pemahaman secara ringkas, padat dan jelas terhadap keutamaan bunga dalam Hindu. Harapannya sederhana. Bagaimana agar umat Hindu semakin teredukasi dengan keberadaan buku ini. Selain juga dapat memberikan referensi pengetahuan dan pemahaman terhadap eksistensi upacara dan upakara di Pulau Dewata.