You may have to register before you can download all our books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Pada dasarnya ekonomi islam di bangun untuk tujuan suci di tuntun oleh ajaran islam dan dicapai dengan cara-cara yang di tuntunkan pula oleh ajaran islam. Oleh karena itu, ke semua hal tersebut saling terkait dan terstruktur secara hierarkis, dalam arti bahwa spirit ekonomi islam tercermin dari tujuannya, dan di topang oleh pilarnya. Tujuan untuk mencapai falah hanya bisa (Islamic values), dan pilar operasional, yang tercermin dalam prinsip-prinsip ekonomi (Islam principles). Dari sinilah akan tampak suatu bangunan ekonomi islam dalam suatu paradigma, baik paradigma dalam berpikir dan berperilaku maupun bentuk perekonomiannya. Pilar ekonomi islam adalah moral. Hanya dengan moral islam inilah bangunan ekonomi islam dapat tegak. Moralitas islam berdiri di atas suatu postulat keimanan dan postulat ibadah. Esensi dan moral islam adalah tauhid. Implikasi dari tauhid, bahwa ekonomi islam memiliki sifat transendental (bukan sekuler), di mana peranan Allah dalam seluruh aspek ekonomi menjadi mutlak. Ketika menjalankan ekonomi Islam seseorang haruslah berjalan sesuai dengan rambu-rambu yang telah ditetapkan oleh syariat, melalui syariatnya.
Dalam usaha menemukan doktrin ekonomi Islam, maka ranah ekonomi harus diperhatikan karena hal itu mewakili satu sisi dari doktrin ekonomi Islam. Faktanya, doktrin ekonomi Islam memiliki dua sisi, satu sisi telah terisi secara sempurna hingga tidak memungkinkan lagi adanya perubahan atau modifikasi, serta sisi lainnya yang masih merupakan ruang kosong yang merupakan wilayah fleksibel di dalam ekonomi Islam. Islam adalah suatu sistem menyeluruh, mencakup semua segi kehidupan manusia. Sehingga memberikan bimbingan dalam semua bidang kehidupan. Terlihat sistem ekonomi Islam sebagai bagian dari sistem Islam secara keseluruhan, bersiteguh bahwa ia haruslah dipelajari sebagai suatu keseluruhan inte...
Buku ini mengupas hubungan pajak dan syariat Islam dengan tinjauan multiperspektif yang ditulis oleh para praktisi dan akademisi dari berbagai perguruan tinggi. Sebenarnya membincangkan hubungan pajak dan Islam bukan hal yang baru karena sebelumnya telah banyak diskusi dan pembahasan tentang hal tersebut, namun yang orisinal dan menarik dari buku ini adalah corak pendekatannya yang menggunakan pendekatan khas berbasis karakteristik lokal, yaitu suku Banjar, Kalimantan Selatan yang dikenal religius. Buku ini boleh jadi merupakan karya pertama yang secara serius membahas tentang hubungan pajak dan syariat Islam menggunakan perspektif budaya lokal di Indonesia. Harapannya, buku ini dapat berkontribusi memperkaya khazanah pemikiran tentang pajak dan Islam, dan pada saat yang sama, dapat meningkatkan pemahaman masyarakat Muslim tentang urgensi pajak bagi kemaslahatan umat dan pada akhirnya meningkatkan kepatuhan pajak untuk menunjang pembangunan nasional.
In recent decades, linguists have significantly advanced our understanding of the grammatical properties of evidentials, but their social and interactional properties and uses have received less attention. This volume, originally published as a special issue of Pragmatics and Society (issue 3:2, 2012), draws together complementary perspectives on the social and interactional life of evidentiality, drawing on data from diverse languages, including Albanian, English, Garrwa (Pama-Nyungan, Australia), Huamalíes Quechua (Quechuan, Peru), Nanti (Arawak, Peru), and Pastaza Quichua (Quechuan, Ecuador). The language-specific studies in this volume are all based on the close analysis of discourse or communicative interaction, and examine both evidential systems of varying degrees of grammaticalization and 'evidential strategies' present in languages without grammaticalized evidentials. The analyses presented draw on conversational analysis, ethnography of communication, ethnopoetics, pragmatics, and theories of deixis and indexicality, and will be of interest to students of evidentiality in a variety of analytical traditions.
Mu’amalah adalah bentuk lain daripada fungsi manusia diciptakan sebagai makhluk sosial. Manusia dalam kehidupannya sehari-hari diciptakan oleh Allah SWT supaya bisa saling berinteraksi satu dengan yang lainnya tentunya dengan tujuan saling membantu antara satu dengan yang lainnya, saling menghargai betapa pentingnya peranan seseorang dengan orang lain dan sebagainya. Pada dasarnya antara seseorang dengan orang lain saling membutuhkan. Pedagang butuh pembeli, pembeli butuh pedagang, yang susah butuh yang mampu, yang mampu butuh yang susah, yang kaya butuh yang miskin, yang miskin butuh yang kaya, dan lain sebagainya. Semua ini diciptakan oleh Allah SWT tak lain adalah agar manusia bisa berp...
A ground-breaking analysis of how the Malayan Communist Party helped forge a Malayan national identity, while promoting Chinese nationalism.
Old Tibetan documents are the oldest extant monuments of the Tibetan language. Their exploration, although successfully flourishing in the last two decades, has been considerably impeded by often unintelligible and obsolete vocabulary that was bound to the particular cultural and political context of the Tibetan Empire that collapsed in the 840s CE. The present publication aims at clarifying a part of this vocabulary by examining nearly 400 Old Tibetan compounds. In Part I an attempt has been undertaken to define a compound and to provide the first linguistic classification of Old Tibetan compounds. Part II concentrates on a lexicological analysis of the compounds and strives to explain their etymology, word-formation, and usage in Old Tibetan. Contents of Volume 1: Introduction, Indices, References, Part I: Compounding in Old Tibetan, Part II: Old Tibetan Compounds. Lexicological Analysis. Lexemes 1-119
This landmark dictionary serves as a basis for historical-comparative research on Tibetan. Conceptualized empirically and etymologically, it builds on extensive data from the Tibetan dialects and establishes the relationship to Written Tibetan. It reflects historical sound change and semantic change in all of linguistic Tibet. Based on historical sound change and geographical distribution, the dictionary applies a new classification of the Tibetan dialects.
Kawanan serigala menyelamatkan Mowgli kecil dari harimau pemangsa, Shere Khan. Ia kemudian diangkat anak oleh kawanan serigala dan diajari hukum rimba. Selanjutnya bersama sahabat-sahabatnya, Baloo, si beruang dan Bagheera, si macan kumbang, Mowgli berpetualang di hutan dan melawan musuh terbesarnya, Shere Khan. Tidak hanya cerita Mowgli, kita juga akan membaca fabel tentang Kotick si singa laut putih, Rikki-Tikki-Tavi, si garangan pemberani, dan Toomai kecil, si pawang gajah. The Jungle Book adalah kisah klasik abadi yang menggabungkan mitos, petualangan, dan moral dalam cerita persahabatan antara anak manusia dengan hewan. RUDYARD KIPLING lahir di Mumbai, India, tahun 1856, kemudian melanjutkan sekolah di Inggris. Pada tahun 1882, dia kembali ke India dan bekerja di surat kabar berbahasa Inggris di sana. Kecintaannya pada India digambarkan melalui cerpen-cerpen yang sering ditulisnya untuk surat kabar. Atas jasa-jasanya pada sastra dunia, Kipling mendapat penghargaan Nobel Sastra pada tahun 1907.