You may have to register before you can download all our books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Jangan lepaskan Islam, walau sedetik. Inilah ikrar dan tekad yang wajib ada dalam diri setiap kita. Satu ikrar dan tekad untuk menjalani kehidupan sejalan dengan tujuan kita diciptakan (QS adz-Dzariyat [51]: 56) dan berusaha agar semua aktivitas hidup yang kita jalani tidak lari dari status kita sebagai hamba Allah Swt. (QS al-An’am [6]: 162-163). Inilah jalan hidup yang seharusnya kita pilih dan terus berusaha untuk selalu ada di dalamnya. Kita memiliki siklus hidup yang sama. Dimulai dari kelahiran, lalu menjalani kehidupan, dan pada akhirnya menjemput kematian. Kita juga memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan kemuliaan dan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Kita mau memilihnya atau tidak? Kita mau menjalaninya atau tidak? Inilah yang akan membedakan kualitas hidup setiap kita. Lewat buku ini, penulis mengajak kita untuk menjalani setiap episode kehidupan senapas dengan ajaran Islam dalam bingkai Al-Qur’an dan As-Sunnah. Buku persembahan Republika Penerbit [Republika, bukurepublika, Penerbit Republika, spiritual]
Hidup dengan berpijak di jalan Allah, sungguh perjalanan yang indah. Kegembiraan dan kesedihan, kesuksesan dan kegagalan, semua datangnya dari Allah. Dan, segala yang datang dari Allah pasti baik dan mendatangkan kebaikan. Berprasangka baiklah kepada Allah. Rahmat Allah begitu luas. Selalu ingat, Allah akan menemani kita, suka dan duka, sukses dan gagal, bahagia dan sedih. Insya Allah kita akan mampu memandang setiap peristiwa dengan jernih. Tidak lagi penting peristiwanya, baik atau buruk, menyenangkan atau menyengsarakan. Cara pandang yang benar atas peristiwa akan menjadikan hidup kita selalu indah, tenang, dan menyenangkan. Buku persembahan Republika Penerbit [Republika, bukurepublika, Penerbit Republika, motivasi, spiritual]
Buku berjudul Al Jam’iyatul Washliyah: Ulama, Politik dan Resiliensi ini merupakan kumpulan paper para narasumber Awsat Forum, sebuah mimbar akademik yang dikelola oleh Lembaga Kajian Strategis Al Washliyah (LKSA) Pengurus Besar (PB) Al Jam’iyatul Washliyah, plus paper yang ditulis oleh sejumlah kader Al Washliyah di Indonesia terutama dari Aceh, Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah. Bagian pertama buku ini memberikan gambaran tentang biografi, gerakan dan gagasan para ulama yang mendirikan Al Washliyah. Bagian keduanya menampilkan gerakan Al Washliyah di Indonesia terutama dalam bidang politik sejak era kolonial sampai masa reformasi. Bagian ketiga buku ini menampilkan pokok-pokok pikiran kader-kader Al Washliyah terkait kelemahan-kelemahan organisasi dan juga upaya-upaya yang mendesak dikerjakan untuk memajukan Al Washliyah
Kehadiran buku ini mengingatkan kita pada tradisi yang ditampilkan oleh para pendiri Al Washliyah terutama sejumlah Ketua Umum Al Washliyah seperti Abdurrahman Sjihab, M. Arsjad Th. Lubis, Udin Sjamsuddin, Bahrum Jamil, dan M. Ridwan Ibrahim Lubis. Sebagai pemimpin Al Washliyah, mereka banyak menulis mengenai organisasi Al Washliyah, terutama menuliskan perkembangan Al Washliyah pada era kepemimpinan mereka. Di sini, Ustaz Masyhuril Khamis berhasil meneladani para pendahulunya, dan memberikan teladan bagi pemimpin Al Washliyah di masa mendatang, terutama mereka yang saat ini memimpin Al Washliyah di level provinsi, kabupaten, kota, kecamatan dan desa. Tegasnya, para pemimpin Al Washliyah di level manapun perlu menulis sejarah dan perkembangan Al Washliyah di daerah masing-masing, terutama dinamika Al Washliyah di masa kepemimpinan mereka. Ini merupakan tradisi yang dikenalkan oleh para pemimpin Al Washliyah di masa silam, dan tradisi yang baik ini penting diteruskan karena mendatangkan manfaat bagi generasi penerus Al Washliyah hari ini dan di masa mendatang, selain juga berguna bagi para peneliti dari dalam negeri maupun luar negeri, dan kaum Muslim pada umumnya.
Al Jam’iyatul Washliyah merupakan salah satu organisasi Islam terbesar yang mengedepankan sikap dan paham moderat di Indonesia. Ormas Islam ini sudah berusia 91 tahun. Artinya, tidak lama lagi organisasi Islam ini akan berusia 1 abad. Tentunya keberadaan Al Washliyah sudah banyak memberikan kontribusi bagi agama, bangsa dan negara, terutama dalam bidang pendidikan, dakwah, amal sosial dan pemberdayaan ekonomi umat bahkan politik. Buku ini secara khusus akan menampilkan ringkasan historis dan ideologis Al Washliyah, serta gugusan biografis tokoh-tokoh terkemuka organisasi ini. Buku ini merupakan salah satu produk yang dihasilkan dari kegiatan-kegiatan yang diinisiasi oleh Lembaga Kajian Strategis Al Washliyah Pengurus Besar Al Jam’iyatul Washliyah, sebuah lembaga otonom di tingkat nasional yang saat ini memiliki komitmen akademik di antaranya untuk mempertahankan dan meneruskan tradisi intelektual Al Washliyah.
Buku digital berjudul "Kiprah Pencerahan Muhammadiyah" merupakan tulisan yang berisi "cerita bukan fiksi" yang dapat memberikan tambahan pengetahuan dan pencerahan bagi pembaca secara umum. Lebih jelasnya, silahkan disimak dalam buku digital ini. Selamat membaca!
Buku Demi Sebuah Asa: Refleksi Tahun Ketiga Lembaga Kajian Strategis Al Washliyah merupakan buku yang mengulas perjalanan intelektual lembaga otonom Al Washliyah yang bernama Lembaga Kajian Strategis Al Washliyah, disingkat LKSA. Al Jam’iyatul Washliyah, biasa disebut Al Washliyah, merupakan organisasi Islam moderat yang telah berbuat bagi bangsa dan negara sejak era kolonial Belanda, diresmikan di Medan, 30 November 1930. Lembaga otonom ini secara khusus mengkaji ragam soal ekonomi, politik, sosial dan budaya yang dihadapi organisasi Al Washliyah, salah satu organisasi Islam terkemuka di Indonesia. LKSA merupakan salah satu lembaga yang dibentuk untuk melaksanakan tugas yang tidak menjadi...
Buku ini merupakan refleksi penulisnya terhadap berbagai diskusi kealwashliyahan, keislaman dan kebangsaan dalam program Awsat Forum yang diselenggarakan oleh Lembaga Kajian Strategis Al Washliyah (LKSA) Pengurus Besar (PB) Al Jam’iyatul Washliyah. Dari buku ini, penulisnya hendak menyampaikan bahwa merekam dan menuliskan kegiatan organisasi dalam sebuah tulisan merupakan tradisi yang telah dibangun dan dikenalkan oleh para pendiri Al Washliyah, dan tradisi seperti ini terus dikembangkan karena mendatangkan manfaat bagi konstituen Al Washliyah di hari ini dan masa mendatang. Selain itu, penulisnya juga hendak menyampaikan bahwa selama ini Al Washliyah secara nasional telah banyak sekali me...
Ikatan Pelajar Al Washliyah (IPA) merupakan salah satu organisasi bagian Al Jam’iyatul Washliyah. Al Washliyah adalah organisasi Islam yang didirikan di Medan pada tanggal 30 November 1930 oleh para pelajar senior Maktab Islamiyah Tapanuli (MIT) dan Madrasah Al-Hasaniyah. Di antara mereka adalah Ismail Banda, Abdurrahman Sjihab, M. Arsjad Th. Lubis, Adnan Nur Lubis, dan Yusuf Ahmad Lubis. Al Washliyah lahir di era penjajahan Belanda, sedangkan IPA lahir pasca kemerdekaan tepatnya pada tanggal 30 November 1953 di Medan. Selain IPA, Al Washliyah juga memiliki organisasi bagian lain yakni Muslimat Al Washliyah (MA), Angkatan Puteri Al Washliyah (APA), Gerakan Pemuda Al Washliyah (GPA), Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (HIMMAH), Ikatan Guru dan Dosen Al Washliyah (IGDA), dan Ikatan Sarjana Al Washliyah (ISARAH). Buku ini berhasil menampilkan secara elegan sejarah pertumbuhan dan perkembangan Ikatan Pelajar Al Washliyah, ideologi yang dianut (Islam, mazhab Syâfi‘i, dan mazhab Ahlussunnah Waljamaah), dan biografi sejumlah tokoh sentralnya. Buku ini wajib dibaca oleh para simpatisan, anggota, kader, dan pengurus IPA.
Buku ini berjudul Wijhah, Khittah dan Shibghah Al Washliyah: Tiga Konsep Dasar Kealwashliyahan, dan adalah kajian ilmiah pertama tentang tiga konsep penting dalam organisai Al Washliyah. Buku ini menyajikan tiga konsep dasar materi Kealwashliyahan, yakni Wijhah, Khittah dan Shibghah Al Washliyah. Ketiga topik ini wajib diketahui, dipelajari, dikuasai dan diamalkan oleh seluruh anggota, kader dan pengurus Al Washliyah. Karenanya, ketiga materi ini selalu diajarkan kepada pelajar dan mahasiswa dalam mata pelajaran atau mata kuliah Kealwashliyahan di lembaga pendidikan Al Washliyah (sekolah, madrasah atau perguruan tinggi), demikian juga diajarkan kepada para peserta pengkaderan atau up grading yang diadakan oleh Al Washliyah, khususnya di arena pengkaderan Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (HIMMAH) dan Ikatan Pelajar Al Washliyah (IPA). Buku ini merupakan buku perdana yang mengulas Wijhah, Khittah dan Shibghah Al Washliyah. Selama ini, biasanya para pemateri dalam berbagai kegiatan pengkaderan hanya memberikan makalah yang dibagikan kepada para peserta. Tentunya, buku ini sangat bermanfaat bagi warga, simpatisan, anggota, kader dan pengurus Al Washliyah. Selamat membaca!