You may have to register before you can download all our books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Krisis yang tak kunjung jelas ujungnya, seperti Pandemi Covid-19, memaksa orang meninggalkan beragam ruang dan sekaligus menciptakan ruang-ruang baru dalam kehidupan sehari-harinya. Ruang hiburan dan konsumsi seperti bioskop, angkringan, café dan shopping mall mendadak sepi. Ruang sekolah terpaksa tutup, ruang perkantoran dan bisnis pun tak kalah lengang. Namun, ruang virtual yang ditopang oleh teknologi media digital seketika marak dan ramai dikunjungi. Apapun situasinya, ruang dan praktik keruangan memang terus bergerak dinamis dengan segala kelindan relasi, baik ekonomi, sosial, maupun politik. Buku ini merupakan upaya untuk menjelaskan bagaimana ruang didesain, dioperasikan, diregulasi,...
This is an open access book. The Critical Island Studies Consortium (CIS) was born in 2019 in Manila with the theme, “Critical Island Studies: The Islandic Archipelago, and Oceanic.” The CIS consortium aims at developing a new planetary perspective from which to invent an image of the environment and create a new sense of nature with which to seek environmental justice. This conference in Yogyakarta is composed of two related yet autonomous sections; one is hosted by Universitas Sanata Dharma (USD) and the other by Universitas Gadjah Mada (UGM). With USD and UGM taking the lead, CIS 2023 continues to carve out the vision of a new, more sustainable future for our planet.
This is an open access book. ABTR 2022 is the first international conference on Academia-Based Tourism Revival initiated to generate a sort of a hybrid method proposed and tested in relation to the tourism revival process in Indonesia, especially in Banyumas, Central Java following the covid-19. This conference aims to generate collective ideas of researchers, practitioners and policy makers on the sound and strategic solutions to reinvent and revive the tourism sector in the post Covid-19 era in Banyumas, Central Java, Indonesia. This international conference is supported by experts from various universities: Mae Fah Luang University (Thailand), Lomonosov Moscow State University (Rusia), Universiti Kebangsaan Malaysia (Malaysia), Mariano Marcos State University (Philipines), Jamal Mohamed College (India). These universities have confirmed to send their delegations to participate in this conference as presenters.
Globalisasi yang menurut McLuhan akan menghasilkan suatu Desa Global mendapatkan sanggahan dari Manuel Castells. Bagi Castells yang terjadi adalah masyarakat yang saling terhubung (network society). Untuk itu, globalisasi tidak sampai mampu merevolusi budaya, sebagaimana yang disampaikan oleh McLuhan. Masyarakat jaringan merupakan fenomena baru yang hadir abad ke-20, yang merupakan masyarakat di mana struktur-struktur organisasi dan elemen-elemen berjalan dengan logika jaringan. Masyarakat jaringan adalah di mana individu-individu saling terhubung dengan individu lain yang keberadaannya entah di mana. Penemuan internet telah menghasilkan ruang dan media baru, dengan karakteristik masyarakat yang berbeda, dan juga munculnya budaya-budaya baru. Cyberspace atau ruang maya telah melahirkan tipe masyarakat baru yang begitu interaktif dalam berkomunikasi. Tak hanya sekadar menjadi konsumen dari berbagai macam informasi dan konten media baru, namun khalayak umum dapat pula berperan sebagai produsen sekaligus distributor informasi dan konten media baru. Buku persembahan penerbit PrenadaMediaGroup
Dalam telaah kajian industri media, media dan profesi jurnalis yang berada dalam satu konsep industri senantiasa terlibat dalam dialektika kehidupan sepanjang masa. Setiap pekerja media mempunyai pandangan dan konsepsi yang berbeda atas suatu peristiwa. Pembentukan konstruksi realitas dalam pemberitaan, sangat dipengaruhi oleh hubungan kekuatan-kekuatan sosial yang melingkupi media dan berbagai tekanannya. Ia juga subjek yang mengkonstruksi realitas lengkap dengan pandangan, bias dan pemihakannya. Di sini media dipandang sebagai agen konstruksi sosial yang mendefenisikan realitas. Idealnya, bahwa setiap media menyajikan secara utuh suatu peristiwa, namun pada kenyataannya, banyak penelitian ...
Sekarang, perkembangan kajian media-komunikasi di perguruan tinggi pun menunjukkan penambahan objek materi kajian. Teknologi komunikasi dan internet cybermedia (media siber) tidak lagi sekadar subbab atau bagian dari pokok bahasan, namun juga telah berubah menjadi kajian yang mandiri mata kufiah baru dan objek riset yang memiLiki keunikan. Topik utama buku ini antara lain membahas teori dan definisi cybermedia, implikasi kehadiran cybermedia, komunikasi dan ruang informasi cybermedia, hukum etika di cybermedia, riset cybermedia: dari media studies ke new media studies, etnografi virtual; analisis teks dan konteks di cybermedia; metode analisis cybermedia: ruang media (media space), dokumen m...
“Tahu kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapapun? Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari” (Pramoedya Ananta Toer, Anak Semua Bangsa, 1981). ----------------- Pram mengingatkan kita untuk berani menulis dan melantangkan suara. Menolak bungkam dan berbagi suara adalah bagian dari perjuangan untuk keluar dari ketertindasan dan dominasi. Buku ini menghadirkan bentang suara dan refleksi kritis para pemikir perempuan terhadap berbagai problem kemanusiaan dan ketimpangan sosial melintasi batas bangsa, ras, seksualitas, maupun agama. Gagasan dan posisionalitas para pemikir perempuan yang sudah dikenal maupun yang kajiannya belu...
The 1th Seminar and Workshop for Education, Social Science, Art and Humanities (SEWORD FRESSH#1)-2019 has been held on April 27, 2019 in Universitas Sebelas Maret in Surakarta, Indonesia. SEWORD FRESSH#1-2019 is a conference to promote scientific information interchange between researchers, students, and practitioners, who are working all around the world in the field of education, social science, arts, and humanities to a common forum.
Pandemi Covid-19 telah membuat ruang yang sebelumnya terbuka menjadi tertutup demi keselamatan bersama. Ruang virtual dipenuhi informasi yang bergerak cepat membangun beragam wacana. Kebenaran informasi tidak lagi dipertanyakan, karena kebenaran adalah apa yang dipercayai. Orang berbondong ingin videonya viral, meski kadang berbahaya atau memerkosa hak orang lain. Buku ini merupakan usaha untuk menjelaskan teori-teori yang banyak dipakai dalam Kajian Budaya dan Media dan bagaimana teori-teori tersebut digunakan untuk melihat situasi sosial masa kini. Tersaji dalam buku ini teori Paul Gilroy tentang wacana diaspora, Paul Virilio tentang dromologi, Andy Bennett tentang neo-tribes, Henri Lefebvre tentang produksi ruang, hingga Slavoj Žižek tentang subjek dan bahasa. Juga tersaji teori-teori yang sudah banyak diperdebatkan sebelumnya namun terus menarik perhatian karena tajamnya perspektif mereka, seperti Stuart Hall tentang representasi, Homi Bhabha tentang pascakolonialnya, atau Julia Kristeva tentang bahasa sebagai bagian dari pembentukan subjek. Tak syak, buku ini penting dibaca oleh mereka yang tertarik pada Kajian Budaya dan Media.
Dewasa ini, teknologi informasi dan komunikasi membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Salah satu perubahan besar yang terjadi adalah bagaimana identitas dan budaya dibentuk, dipersepsikan, dan diartikulasikan dalam masyarakat yang makin terhubung melalui jejaring yang diciptakan oleh teknologi tersebut. Dalam masyarakat berjejaring ini, identitas dan budaya saling memengaruhi dan membentuk satu sama lain dalam ruang digital yang kompleks. Kumpulan tulisan dalam buku ini membahas bagaimana teknologi digital tidak hanya memfasilitasi interaksi sosial, tetapi juga membentuk cara kita memahami dan mengartikulasikan identitas dan budaya. Melalui topik-topik yang diba...